Asal Mula Kehidupan Bumi
ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI
Bumi kita
dahulu terbentuk dalam keadaan hangat dan pijar yang secara perlahan – lahan
bumi mengadakan kondensasi atau lebih dingin sehingga pada suatu saat
terbentuklah kerak atau kulit bumi. Bagian yang berbentuk cair membentuk
samudera atau hidrosfer, sedangkan bagian yang berbentuk gas disebut atmosfer
dan yang berbentuk padat disebut litosfer.
Lapisan bumi
yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup melangsungkan kehidupannya disebut
biosfer. Dalam kehidupan makhluk hidup tersebut, terbentuk suatu sistem
hubungan antara makhluk hidup dengan materi dan energi yang mengelilinginya.
Ciri – ciri sebuah benda hidup atau makhluk hidup ialah :
1. Melakukan
pertukaran zat atau metabolisme, yakni adanya zat yang masuk dan keluar.
2. Tumbuh atau
bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak.
3. Melakukan
reproduksi atau berkembangbiak.
4. Memiliki
irabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap
rangsangan itu.
5. Memiliki kemampuan
mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.
a. Kapan Mulai ada kehidupan di Bumi
Usia Bumi
kurang lebih adalah 3000 juta tahun , namun hadirnya kehidupan diatas bumi
barulah sekitar 2000 tahun, dan berwal dari mahluk yang sangat sederhana.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan
menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan
metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu
juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5
juta tahun yang telah menunjukan tanda - tanda kehidupan atau fosil.
b. Dari mana asal kehidupan di Bumi
Kita mengenal
beberapa hipotesis tentang asal mula kehidupan. Perlu diketahui bahwa hipotesis
yang dikemukakan para ahli tidak terlepas dari cara penalaran seseorang dari
zaman ke zaman, oleh karena itu ada beberapa hipotesis yang agak kurang tepat
kedengarannya. Namun sebaliknya, ada beberapa hipotesis yang benar bila
ditinjau dari segi logika.
Berikut beberapa hipotesis atau teori tentang dari mana asal
kehidupan di Bumi :
1. Hidup dari Tuhan
Pendapat ini lebih dikenal dengan paham, Penciptaan Khusus
yang mengandung arti bahwa Tuhan langsung turun tangan. Ilmuwan Tidak menolak
anggapan ini, tetapi semacam itu diluar taraf dan batas ilmu pengetahuan.
Pendapat ini dikenal dengan sebutan Teori Transedental , yang berpendapat bahwa
semua ciptaan dari sisi “Religi “ adalah Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan itu
luar jangkauan sains.
2. Teori Cozmozoa
Teori ini mengatakan bahwa mahluk hidup berasal dari luar
angkasa diperkirakan suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup dan benda
hidup itu meruapakan suatu partikel – partikel kecil. Teori ini berdasarkan dua
asumsi :
a. Benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam
alam semesta ini.
b. Hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan
antarbenda angkasa di bumi.
3. Teori Fluger
Teori yang menyatakan bahwa bumi itu berasal dari suatu
materi yang sangat panas sekali, yang mengandung Karbon dan Nitrogen sehingga
terbentuk Cyanogen. Senyawa itu dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi, dan
selanjutnya terbentuk zat protein protoplasma yang menjadi mahluk hidup.
4. Teori Moore
Teori ini menyatakan bahwa Hidup dapat muncul dari kondisi
yang cocok atau pas dari bahan Organik pada saat bumi mengalami pendinginan
dalam kondisi tersebut muncullah hidup itu .
5. Teori Allen
Bahwa saat keadaan berdifusi ( bumi itu keadaannya seperti
sekarang ), beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar
matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom,
interaksi antara Nitrogen, Karbon, Hidrogen, Oksigen dan Sulfur, yang nantinya
akan membentuk zat – zat yang difus yang akhirnya membentuk potoplasma benda
hidup.
6. Generatio
Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu
terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya.
Contoh: Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus,
cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur, dari gudang padi, ternyata
munculah tikus.
Faham ini disebut juga abiogenesis makhluk hidup dapat
terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur timbul cacing. faham
ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles.
7. Omne Vivum Ex
Ovo
Fransisco Redi (1626-1697) ahli biologi bangsa Italia dapat
membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang
meletakan telurnya dengan sengaja disitu. Dari berbagai percobaannya yang
serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal mula kehidupan itu
adalah telur atau omne vivum ex ovo.
8. Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 - 1799) juga ahli bangsa Italia dengan
percobaannya terhadap kaldu, membuktikan bahwa jasad renik atau mikroorganisme
yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu itu. Bila kaldu ditutup rapat
setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan bahwa
untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah
teorinya omne ovo ex vivo atau telur itu berasal dari makhluk hidup.
9. Omne Vivum Ex
Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan
percobaan Spallanzani dengan percobaan berbagai mikroorganisme. Akhirnya ia
berkesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya, agar tumbuh kehidupan yang
baru atau disebut omne vivum ex vivo. Teori ini disebut juga teori Biogenesis
dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu tentu berasal dari yang hidup juga.
Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan orang. Akan
tetapi dengan demikian asal mula kehidupan mulai kembali menjadi masalah yang
belum terungkap, namun hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula
kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa luar.
10. Teori Urey
Harold Urey (1893) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat
mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya kaya akan gas-gas metana
(CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O). Zat-zat itu merupakan
unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Diduga karena
adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sianr kosmos
unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat
hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita
kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis
organisme.
11. Teori Oparis
Haldane
Alenxande I. Oparin, ahli biologi Rusia mempublikasikan
tentang asal mula kehidupan , Rangkuman pendapat itu adalah jasad hidup
terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut pada saat atmosfer bumi belum
mengandung oksigen bebas. Senyawa terebut ( asam Amino sederhana, Purin, basa
pirimidin serta senyawa senyawa golongan gula, kemudian terbentuk pula senyawa
polipedia asam - asam polinuleat dan polisakarida yang semuanya terbntuk berkat
bantuan sinar ultraviolet, kilatan listrik, panas dan radiasi
Jasad Hidup Pertama disebut protobion, yang hidup dalam laut
kira-kira 5-10 meter dibwah permukaan laut. Ditempat itulah mereka terhindar
dari sinar ultraviolet intensitas tinggi dan sinar matahari yang mematikan.
Ketika jasad hidup berkembang menjadi lebih sempurna dan mampu memproduksi
oksigen maka lama kelamaan terdapat lapisan pelindung berupa Ozon di atmosfer
bumi kemudian, kehidupan merayap di pantai dan akhirnya memenuhi daratan teori
ini kembali ke teori Generatio Spontane tapi melalui proses evolusi ratusan
juta tahun lamanya.
3. Apa Perbedaan Makhluk Hidup dan Benda Mati
Sifat – sifat umum
yang dapat dipakai untuk membedakan antara mahluk hidup dengan benda mati
adalah :
Sifat - sifat Umum Mahluk Hidup dan Benda Mati :
Ø Bentuk dan Ukuran
Makhluk hidup Mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sedangkan
benda mati tidak.
Ø Contoh: Batu ada yang sebesar butir pasir, dan ada yang
sebesar gunung, sedangkan manusia bentuk dan ukuran tubuhnya tertentu.
Ø Komposisi Kimia
Makhluk hidup Mempunyai komposisi kimia tertentu yang
terdiri dari unsur – unsur Karbon, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Belerang, atau
Sulfur, Fosfor dan sedikit Mineral. Benda mati komposisinya tidak tentu.
Ø Organisasi
Setiap mahluk hidup terbentuk dari sel- sel. Sel – sel ini
membentuk jaringan, lalu jaringan ini membentuk organ, Sistem Organ ini
membentuk proses hidup. Pada Benda mati misalnya batu, susunannya yang kompleks
adalah hasil dan unsur pokoknya.
Ø Metabolisme
Pada makhluk hidup terjadi Pengambilan dan penggunaan
makanan, respirasi atau pernafasan, sekresi dan ekresi. Benda mati tidak
mengalami hal – hal tersebut.
Ø Iritabilasi
Maksudnya Mahluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap
perubahan pada sekitarnya, misal cahaya, gerakan, kelembapan dan suhu. Besarnya
reaksi tak seimbang besarnya aksi. Pada benda mati reaksinya seimbang dengan
aksi.
Ø Reproduksi
Pada mahluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat mahluk
hidup itu menjadi banyak. Sedangkan benda mati tidak.
Ø Tumbuh dan mempunyai Daur Hidup
Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan
mempunyai daur hidup, artinya melalui proses kelahiran, tumbuh dewasa dan mati.
Benda mati mengecil dan membesar karena pengaruh luar seperti halnya pada
kristal. Ketujuh hal tersebut merupakan perbedaan yang umum yang terdapat
antara makhlik hidup dan benda mati jadi bukan kriteria untuk menetapkan bahwa
sesuatu itu ialah makhluk hidup hanya diperlukan tiga hal saja yakni mampu
mengadakan :
a) Metabolisme
termasuk respirasi (bernapas)
b) Reaksi terhadap
rangsangan dengan tujuan untuk mempertahankan diri.
c) Pertumbuhan dan
reproduksi
Beberapa contoh makhluk tingkat rendah antara lain adalah :
1. Virus
Bila rantai senyawa gula – fosfat – purin – pyrimidin suatu
asam amino pada percobaan miller itu bertambah panjang dan semakin kompleks,
maka akan terbentuk DNA (Deoxvribo Nucleic Acid) dan selanjutnya terbentuk
virus. Penemuan virus sejalan dengan ditemukannya mikroskop elektron oleh Knoll
dan Ruska pada tahun 1932 di Jerman, karenaa virus berukuran sangat halus kira
– kira 10 – 30 milimikron. Berbagai jenis virus telah ditemukan dan mempunyai
beragam bentuk seperti bulat, lonjong, kubus atau pun seperti batang. Sifatnya
aneh karena dapat di kristalkan sebagai zat kimia biasa, ditanam dalam tumbuhan
atau hewan dan juga dapat bertambah banyak.
Pertambahan virus masih ada dua pendapat, yakni :
a) Virus melakukan
reproduksi sebagaimana halnya makhluk hidup lain
b) Virus itu tak
dapat memperbanyak diri melainkan organisme tempat virus itu berada dapat
membentuk duplikat virus tadi.
Beberapa jenis virus menyebabkan berbagai penyakit, misalnya
mozaik pada tembakau, tomat, mentimun, waluh, jipang, dan lain–lain. Pada
manusia, penyakit campak, cacar, cacar air, influenza, polio, kutil, demam
kuning, hepatitis infectious dan lain – lain. Sedangkan pada hewan antara lain
penyakit anthrax, rabies, psitacosis, pes sapi, dan lain – lain.
2. Bakteriofag
Tingkat yang lebih tinggi derajatnya dari virus adalah
bakteriofag. Ia sudah boleh dianggap hidup sesungguhnya karena ia dapat hidup
dalam substrat buatan.
Tubuhnya terdiri dari rantai DNA yang dikelilingi protein dan
dapat bereproduksi. Hidup sebagai parasit yang menyerang bakteridengan jalan
memberi/melubangi tubuh bakteri. Ia berbuat demikian karena ukurannya jauh
lebih kecil dari pada bakteri dan sedikit lebih besar dan virus yaitu 30–20
milimikron. Berbentuk seperti kendi.
3. Rickettsia
Taraf makhluk hidup yang lebih tinngi dari backteritofag
adalah Rickettsia. Ia sudah mempunyai RNA (Ribose Nucleic Acid) yaitu suatu
asam dalam Inti sel yang biasanya berada di luar inti sel pada organisme
bertaraf tinggi. Ukurannya 0,3 – 0,5 mikron, sedemikian kecilnya sehinnga tak
dapat di saring. Tapi tak dapat berbiak dalam medium yang tak hidup. Rickettsia
penyebab demam, cacar dan tipus.
4. Bakteri
Bakteri merupakan mikroba yang sangat beragam dalam hal
bentuk dan perilakunya. Ia digolongkan kedalam tumbuhan karena berdinding tubuh
tebal. Ukurannya 0,5 – 0,7 mikron bergantung pada macam bakteri. Meskipun
bakteri tidak memiliki inti sel, tetapi DNA dan NA ada dalam tubuhnya. Ia dapat
di biakkan dalam medium buatan. Bakteri sering dogolongkan ke dalam ragi/jamur
karena tidak memiliki hijau daun sehingga tidak dapat berfotosintesis. Jadi,
kehidupannya tergantung kepada bahan organik yang sudah mati (saprofitis) atau
menjadi parasit pada makhluk hidup lain. Pada umumnya bakteri hidup subur pada
suhu 20 - 35˚C,ada pula bakteri yang tahan pada suhu 80˚C seperti di sumber air
panas vulkanik. Dalam proses pembusukan, semua bahan organik hancur menjadi
bahan anorganik. Oleh karena itu hampir semua
proses pembusukan merupakan fenomena pembiakan bakteri, maka bakteri itu
disebut pula mikroba pembusuk atau pengurai.
Protozoa sering disebut hewan bersel tunggal, Karena dinding
tubuhnya tipis sekali dan berperilaku seperti hewan dalam arti mobilitas
(pergerakan) dan cara makan. Ukuran tubuhnya 20 – 100 mikron, memiliki inti sel
yang masif dan tubuh kental yang dinamakan protoplasma. Protozoa ada yang hidup
bebas di alam ada pula yang menjadi parasit. Tak dapat berbiak dengan cara
membelah diri.
Komentar
Posting Komentar